Anak merupakan karunia Tuhan yang begitu besar, sehingga sebagai orang tua kita bertanggung jawab kepada dirinya. Bentuk tanggung jawab orang tua ialah mendidik anak. Ada banyak tujuan orang tua dalam membentuk kepribadian anaknya tersebut. Salah satu kepribadian yang diharapkan semua orang tua pada diri anaknya ialah sikap mandiri.
Mendidik Anak Jadi Mandiri
Kemandirian merupakan modal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang anak untuk siap bersaing dimasa depan. Sikap mandiri pada diri seorang anak tentu saja bisa dibelajarkan. Berikut beberapa cara yang bisa anda jadikan alternatif sebagai cara mendidik anak menjadi mandiri.
Kebiasaan anak menjadi mandiri bisa ditanamkan dengan sikap-sikap tanggung jawab, cara mendidik anak tersebut bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti dia diharuskan dibiasakan seperti membereskan mainan yang telah dipakai, mengembalikan barang yang dipakai pada tempatnya, bangun dari jatuh (yang biasa pada anak) dan lain-lain.
Selain itu ada bisa mengajarkan kemandirian melalui membiasakan melakukan banyak hal pribadi dengan tangan sendiri seperti makan, minum, buang air, memakai pakaian, dan lain-lain.
Meningkatkan daya ingat secara psikologis dapat menyebabkan sikap kemandirian anak, karena dengan daya ingat yang baik dan tinggi ketergantungan anak terhadap orang lain akan berkurang.
Salah satu pantangan yang harus anda lakukan dalam cara mendidik anak menjadi mandiri ialah jangan terlalu memanjakan anak dalam segala hal. Seperti membelikan setiap hal yang diinginkan anak, orang tua mengerjakan pekerjaan pribadi anak, atau orang tua terlalu mendoktrin anak melakukan hal ini dan itu.
Hal-hal semacam itu merupakan hal yang dapat berakibat buruk pada kemandirian anak, karena saat tumbuh anak akan menjadi anak yang terlalu ketergantungan terhadap keberadaan orang lain. Meskipun manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang membutuhkan orang lain, akan tetapi terlalu ketergantungan juga tidaklah baik dan salah satu penawarnya ialah sikap mandiri.
Biarkan Si Kecil Bergaul Dengan Temannya
Seringkali orang tua melarang anak untuk bermain di luar rumah. Padahal di luar rumah banyak sekali permainan anak. Sehingga orang tua lebih mengandalkan untuk memberikan gadget pada anaknya, agar anak tidak keluar rumah.
Padahal ada banyak sekali bahaya yang dapat ditimbulkan dari larangan anak untuk bermain di luar, alih-alih memberikan gadget dapat memberikan dampak positif yang terjadi justru sebaliknya.
Permainan untuk Anak yang hanya mengandalkan gadget, akan memberikan dampak yang buruk bagi anak perkembangan kognitif dan sosial anak. Beberapa diantaranya sebagai berikut:
1. Emosi anak semakin tidak stabil dan cenderung lebih agresif.
2. Komunikasi anak cenderung lebih tertutup. Misalnya jika anak Anda keasikan bermain gadget, Anda ajak bicara anak akan menjawab singkat, hanya dengan gelengan dan anggukan kepala saja.
3. Menurunnya kecerdasan sosial anak, anak cenderung tidak mempunyai teman. Karena menurutnya gadget adalah segalanya.
Jika Anda tetap mempertahankan gadget untuk permainan anak Anda, maka anak Anda akan menjadi autis yang tengah asik dengan dunianya sendiri sehingga enggan untuk berbagi dengan lingkungan di sekitarnya.
Oleh karena itu, bermain di luar rumah merupakan salah satu alternatif yang penting untuk melatih kecerdasan sosial anak. Jadi, permainan-permainan yang ideal adalah permainan yang banyak terlibat banyak hal yang terjadi di lingkungan sekitar, seperti bermain bola, bermain basket, dll.
Cara Mendidik Anak Jadi Mandiri